
Polisi olah tempat kejadian perkara (VIVAnews/Adri Irianto)
HFRnews - Sebuah pipa yang dilengkapi dengan beberapa kabel di ujungnya meledak, Kamis 15 Maret 2012. Pipa yang diduga bom tersebut meledak setelah ditemukan oleh Imam Sukayat, di sebuah parit diJjalan Tamtama Barat IX, RT 8 RW 9, Kelurahan Jangli, Semarang.
Ledakan cukup keras di kompleks/perumahan tentara sekitar pukul 11.00 WIB itu, awalnya dianggap letusan ban truk. Namun, ternyata ada tiga pekerja bangunan yang tergeletak bersimbah darah di lokasi.
Tiga orang itu masing-masing Dwi, Ngatmin, dan Santo. Mereka adalah pekerja bangunan yang sedang mengerjakan bangunan milik Pondok Pesantren Yayasan Baitusyakur. Saat itu pula, korban langsung dilarikan ke RS Elisabet Semarang.
"Cukup lama warga baru menyadari kalau ada korban," kata Slamet, salah satu warga di tempat kejadian perkara (TKP).
Insiden ini bermula saat salah satu warga, Imam Sukayat, menemukan sebuah pipa di parit berisi kabel yang keluar dari kedua ujungnya. Mengira pipa tersebut salah satu perlengkapan proyek, Imam kemudian mengambil pipa itu dan memberikan kepada ketiga pekerja bangunan tersebut.
"Pipa itu sekitar 30 sentimeter. Ada kabel di ujungnya, lalu saya kasihkan para tukang itu. Mungkin kabelnya diutak atik, akhirnya meledak," kata Imam di lokasi kejadian.
Diperkirakan Dwi, Ngatmin, dan Santo terpental akibat ledakan itu. Mereka ditemukan sekitar 3 meter dari tempat ledakan. Dwi dan Ngatmin menderita luka parah dan salah satu dari mereka dipastikan kehilangan jari-jarinya.
Ledakan cukup keras di kompleks/perumahan tentara sekitar pukul 11.00 WIB itu, awalnya dianggap letusan ban truk. Namun, ternyata ada tiga pekerja bangunan yang tergeletak bersimbah darah di lokasi.
Tiga orang itu masing-masing Dwi, Ngatmin, dan Santo. Mereka adalah pekerja bangunan yang sedang mengerjakan bangunan milik Pondok Pesantren Yayasan Baitusyakur. Saat itu pula, korban langsung dilarikan ke RS Elisabet Semarang.
"Cukup lama warga baru menyadari kalau ada korban," kata Slamet, salah satu warga di tempat kejadian perkara (TKP).
Insiden ini bermula saat salah satu warga, Imam Sukayat, menemukan sebuah pipa di parit berisi kabel yang keluar dari kedua ujungnya. Mengira pipa tersebut salah satu perlengkapan proyek, Imam kemudian mengambil pipa itu dan memberikan kepada ketiga pekerja bangunan tersebut.
"Pipa itu sekitar 30 sentimeter. Ada kabel di ujungnya, lalu saya kasihkan para tukang itu. Mungkin kabelnya diutak atik, akhirnya meledak," kata Imam di lokasi kejadian.
Diperkirakan Dwi, Ngatmin, dan Santo terpental akibat ledakan itu. Mereka ditemukan sekitar 3 meter dari tempat ledakan. Dwi dan Ngatmin menderita luka parah dan salah satu dari mereka dipastikan kehilangan jari-jarinya.
Hingga kini belum ada keterangan resmi dari kepolisian mengenai insiden ini
0 komentar:
Post a Comment
Koment Di Sini Gan
Maaf Kalau Lama Balasnya